Ustadz Fuad Mubarak, Lc.
Bab Yakin dan Tawakkal
Hadits ke enam..:
عنْ عمرَ رضي اللَّهُ عنه قال : سمعْتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُولُ: « لَوْ أنَّكم تتوكَّلونَ على اللَّهِ حقَّ تَوكُّلِهِ لرزَقكُم كَما يرزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِماصاً وترُوحُ بِطَاناً» رواه الترمذي ، وقال : حديثٌ حسنٌ . معْناهُ تَذْهَبُ أوَّلَ النَّهَارِ خِماصاً : أي ضَامِرةَ الْبُطونِ مِنَ الْجُوعِ ، وترْجِعُ آخِرَ النَّهَارِ بِطَاناً : أيْ مُمْتَلِئةَ الْبُطُونِ
Dari Umar radhiyallahu anhu, katanya: “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “sendainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, sesungguhnya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Pagi-pagi burung-burung dalam keadaan perut kosong dan sore-sore kembali dengan perut penuh berisi” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan..
Adapun makna hadits itu ialah bahwa burung-burung itu pada permulaan hari siang, yakni mulai pagi harinya sama pergi dalam keadaan khimash, artinya kosong perutnya, sebab lapar, sedangkan pada akhir siang, yakni pada sore harinya sama kembali dalam keadaan bithaan, artinya perutnya penuh sebab kenyang. Inilah tanda tawakkalnya burung pada Allah..
Orang yang beriman adalah orang yang bersandar hanya kepada Allah, yakin peecaya penuh kepada Allah
Maka ketika seorang mukmin bertawakkal kepada Allah dengan benar dalam mencari rizqi dan urusan yang lainnya maka akan dijamin rizqinya oleh Allah subhanahu wata’ala
Tawakkalnya burung adalah dengan cara menempuh sebab bergi mencari makan bukan hanya sekedar diam di sarang, maka kita pun hendaknya demikian dalam bertawakkal kepada Allah hendaknya menempuh sebab dengan cara bekerja mengais rezqi kemudian menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah bukan hanya sekedar berpangku tangan tidak melakukan usaha atau hanya sekedar mengandalkan uluran tangan manusia..
Tawakkal bukan hanya sekedar bersandar kepada Allah namun harus disertai usaha, adapun hasil kita serahkan kepada Allah
Dalam hadits ini menjadi dalil dalam beberapa masalah:
Sungguh sesat orang yang berburuk sangka kepada Allah dengan mengatakan
“kalian jangan punya banyak anak, karena kalian akan sempit rizqinya”
Faedah Hadits..: