Ramadhan adalah Kesempatan yang sangat Berharga…
Demikianlah seharusnya seorang Muslim meyakini, dan demikian pula keyakinan para salafus shalih, semoga Allah meridhai mereka. Ramadhan bagi mereka bukan sekadar bulan biasa, melainkan bulan yang memiliki kedudukan istimewa di hati mereka. Hal ini terlihat jelas dari kesiapan mereka menyambutnya, kegembiraan mereka akan kedatangannya, serta doa dan ketekunan mereka memohon kepada Allah Ta’ala agar diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya, karena mereka mengetahui keutamaannya dan kedudukannya yang agung di sisi Allah Azza wa Jalla.
Dengarkanlah Mu’alla bin Al-Fadhl yang berkata: “Para sahabat senantiasa berdoa kepada Allah selama enam bulan agar dipertemukan dengan Ramadhan, dan enam bulan setelahnya mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka.
”Yahya bin Abi Katsir juga mengatakan: “Termasuk doa mereka adalah:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan dan bersiap-siap menyambutnya adalah sunnah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salllam. Ibunda kita, Aisyah Radhiyallahu ‘anha, menceritakan kondisi Nabi shalallahu ‘alaihi wa salllam dalam mempersiapkan Ramadhan dengan mengatakan: “Aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa hampir di seluruh Sya’ban, kecuali hanya sedikit.” (HR. Muslim)
Jika ini adalah persiapan mereka, bagaimana dengan persiapan kita?!
Berikut beberapa poin penting dalam menyambut Ramadhan wahai saudaraku. Barangkali ada yang lebih utama dari ini, namun inilah yang Allah mudahkan. Semoga Allah memberikan manfaat kepada kita semua:
1. Niat yang Tulus
Persiapan terbaik menyambut Ramadhan adalah berniat sungguh-sungguh untuk menghidupkannya dengan ketaatan, meningkatkan amal shalih, meninggalkan dosa, dan memanfaatkan setiap detik untuk meraih ridha Allah Ta’ala. Niat ini sangat penting, karena seorang hamba tidak tahu kapan ajalnya tiba. Jika ajal datang sebelum ia beramal, maka niat baiknya akan menggantikan amalnya, dan Allah akan membalas sesuai niat tersebut.
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salllam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak…” (HR. Bukhari, no. 6491 dan Muslim, no. 131 di kitab sahih keduanya dengan lafaz ini)
Berapa banyak orang yang bersama kita di Ramadhan lalu, namun kini mereka telah tiada. Betapa banyak orang yang berharap bisa berpuasa, namun ajal menjemputnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, perbarui niat dan tekad kita sebelum kesempatan berlalu.
2. Taubat yang Tulus
Taubat wajib dilakukan kapan saja dan dari setiap dosa. Namun, menjelang Ramadhan, taubat menjadi lebih penting karena seseorang akan memasuki musim ketaatan. Dosa-dosa dapat menghalangi seseorang dari ketaatan dan merampas kelembutan hati.
Orang-orang saleh terdahulu pernah berkata: “Aku terhalang dari shalat malam selama setahun karena satu dosa yang aku lakukan.” Hasan Al-Bashri pun mengatakan: “Kalian tidak mampu shalat malam karena dosa-dosa kalian telah membelenggu kalian.”
Bertaubatlah dengan sungguh-sungguh, penuhi syarat-syaratnya, kembalikan hak-hak kepada pemiliknya, dan perbanyak doa serta istighfar. Mintalah kepada Allah agar Dia menerima taubat kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang yang dibebaskan dari api neraka di akhir Ramadhan.
3. Menyadari Keutamaan Waktu
Waktu adalah hidup Anda dan modal utama yang dengannya Anda mencari kebahagiaan. Setiap detik yang berlalu tanpa amal shalih akan menjadi kerugian bagi Anda. Ramadhan adalah kesempatan emas yang Allah sebut sebagai “beberapa hari yang telah ditentukan”. Ini menunjukkan bahwa waktunya sangat singkat dan akan berlalu dengan cepat.
Orang yang menyadari betapa berharganya Ramadhan akan bergegas memanfaatkan setiap detiknya, karena pahala akan kekal sementara kesulitan dalam beribadah hanya sementara. Berapa banyak waktu yang kita habiskan dalam kesia-siaan, namun akhirnya kita hanya merasakan penyesalan.
4. Bergembira dengan Dekatnya Kedatangan Bulan yang Agung Ini
Sesungguhnya, mencapai bulan Ramadan adalah salah satu nikmat Allah yang agung bagi seorang hamba Muslim; karena Ramadan adalah musim kebaikan di mana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, ia adalah bulan Al-Qur’an dan bulan terjadinya pertempuran-pertempuran penting dalam agama kita.
Allah Ta’ala berfirman:”Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.'” (Yunus: 58).
5. Belajar Fikih Puasa
Sangat penting untuk mempelajari hukum-hukum dan adab berpuasa agar ibadah kita diterima dan sempurna. Banyak orang berpuasa namun amalnya tidak diterima karena ketidaktahuan mereka tentang syarat-syarat puasa.
6. Melatih Diri dengan Amalan
(a) Puasa Sunnah:
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salllam banyak berpuasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan mental dan fisik menjelang Ramadhan.
(b) Shalat Malam:
Shalat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salllam bersabda: “Lakukan shalat malam, karena itu kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, penebus dosa, pencegah maksiat, dan pengusir penyakit dari tubuh.” (HR. Tirmidzi)
(c) Membaca Al-Qur’an:
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Perbanyaklah membaca dan mentadabburi Al-Qur’an agar hati kita menjadi lembut.
7. Kesungguhan dan Semangat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ“Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (QS. Ali Imran: 133)
Para sahabat dan orang-orang saleh selalu berlomba-lomba dalam ketaatan, seolah-olah merekalah satu-satunya yang dituntut untuk beribadah. Mereka takut tertinggal dari rahmat Allah.
Saudaraku, jadilah orang yang sungguh-sungguh dalam menyambut Ramadhan. Raihlah keutamaan dengan puasa yang benar, shalat yang khusyuk, dan amal yang diterima.
Semoga Allah menyampaikan kita ke Ramadhan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang dibebaskan dari api neraka.
Aamiin.
Sumber: Diterjemahkan oleh Abu Idris Syahel dari website:https://www.islamweb.net/ar/article/48433/%D9%83%D9%8A%D9%81-%D9%86%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84-%D8%B1%D9%85%D8%B6%D8%A7%D9%86
Hadist Arbain An-Nawawiyah, Hadist ke-37.Diterjemahkan oleh Abu Idris Syahel dari website:https://islamqa.info/ar/answers/92748/%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D8%B9%D8%AF%D8%A7%D8%AF-%D9%84%D8%B1%D9%85%D8%B6%D8%A7%D9%86